ManisPahit Kehidupannya

Read More

Roller Coaster or Ferris Wheel?

Berputar bersamanya, menikmati siklusnya. Atau terus mengikutinya dan berusaha mencintai seluruh kejutan dalam perjalanan hidupnya.
Read More

Bak Lembayung Senja

Indahmu hangat menentramkan
Read More

Star

Why wish upon a star when you can pray to the one who created it?
Read More

Permen Kapas

:v
Read More

Harry Potter

FYI, I'M A BIG FAN OF HARRY POTTER!!

Wednesday, 3 August 2016

tugas... sebentar aja. males bawa laptop



1.      Keadaan Portugis sebelum melakukan ekspedisi
a.      Jatuhnya Konstantinopel
Ditaklukannya kota pelabuhan Konstantinopel, ibukota Romawi Timur oleh dinasti Utsmaniyah pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih kemudian  membuka sejarah peranan negara berideologi Islam ke dalam percaturan politik antarbangsa. Kemenangan tentara Islam tersebut dalam perjalanan sejarah selanjutnya menjadi pemicu terjadinya imperialisme dan kolonialisme di masa berikutnya. Diambil alihnya kota Konstantinopel, yang namanya kemudian diganti menjadi Istanbul, oleh para penakluk Turki menyebabkan perubahan pola arus perdagangan antara Dunia Barat dan Dunia Timur. Tak ketinggalan,akibat drai ditaklukannya Konstantinopel oleh psukan Islam, Portugis juga merasakan penderitaan yang sangat berat ketika kesempatan berdagang dan mendapatkan rempah-rempah menjadi sangat sempit.

b.      Kebangkitan Eropa (Zaman Renaissance)

Menyadari ketertinggalanya dari Turki dan Dunia Arab, Eropa kemudian berbenah diri. Di awali dengan Revolusi Gereja dengan prakarsa Martin Luther dengan protestanismenya, maka kemudian secara “tidak sengaja” merangsang semangat liberalisme bangsa Eropa yang selama ini terpasung dalam bayang – bayang feodalisme borjuis dan bangsawan – bangsawan Eropa. Spirit atau semangat liberalisme kemudian menawarkan konsep sistem yang tentunya lebih baik dengan penghargaan atas hak – hak individu setiap manusia. Maka mulailah fase perlawanan masyarakat Eropa dalam mendobrak dominasi Gereja dan Paus. Eropapun mulai mengalami pencerahan, dan setiap orang mulai merasa bebas dan memikirkan berbagai hal untuk kemajuan tanpa harus takut akan doktrin dan dogma Gereja akan dosa dan neraka. Era ini kemudian lebih dikenal sebagai zaman pencerahan.

Selanjutnya Eropa memasuki masa renaissance, di mana berbagai pemikiran dan buah pikiran baru muncul, termasuk bagaimana mengembalikan kejayaan Eropa seperti yang pernah dilakukan oleh Yunani dan Romawi pada masa lalu. Bagaimanapun, fakta sejarah kejayaan masa lalu ini tentunya menjadi spirit tersendiri dan sangat menantang untuk mengembalikannya ke tahtanya. Setelah itu adalah dimulainya interaksi bangsa Eropa dengan dunia luar, dengan mereka yang melakukan perjalanan atau pelayaran ke Timur maupun Barat. Hal ini tentunya berkaitan pila dengan pengambilalihan Konstantinopel dari Tangan Eropa ke tangan Islam (Turki). Perjalanan Bangsa Eropa pertama kali kemudian dilakukan oleh Bartholomeus Diaz dari Portugis yang berlayar ke Selatan untuk menembus dunia Timur. Perjalanan ini mempopulerkan semboyan gold, gospel, and glory yang tentunya sangat ambisius, sekaligus menginspirasi imperialisme kuno bangsa Eropa ke seluruh dunia.

2.      Tujuan ekspedisi yang dilakukan Portugis ke Dunia Baru

Seperti yang sudah kami ungkapkan sebelumnya, jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani telah memuat bangsa Portugis kehilangan kesempatan berdagang dan mendapatkan bahan pokok seperti rempah-rempah. Kemudian, hal ini juga mendorong bangsa Portugis untuk membalas kekalahan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menaklukan wilayah-wilayah Islam dan menyebarkan ajaran Kristen. Secara singkat inilah tujuan ekspedisi bangsa Portugis ke Dunia Baru :
a.      Mencari sumber rempah-rempah yang merupakan komoditi utama perdagangan eropa
Gold, memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta bahan-bahan
b.      lain yang sangat berharga.
Glory, memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan
ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang
ditemukannya.
c.      Gospel, menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada
mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John
yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur

3.      Armada-armada ekspedisi penyerangan yang dilakukan oleh Portugis

1.      Bartholomeus Diaz

pelaut Portugis bernama
Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran
mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai
barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan
ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz
mendarat di suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian
dinamakan Tanjung Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi
memilih bertolak kembali ke negerinya.

2.     Vasco  da Gama

Berita keberhasilan Columbus menemukan
daerah baru, membuat penasaran raja Portugis
(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal),
Manuel l. Dipanggillah pelaut ulung Portugis
bernama Vasco da Gama untuk melakukan
ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah
Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar
lebih cepat sampai di Tanah Hindia tempat
penghasil rempah-rempah.

Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk
memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco
da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus
Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas
petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco
da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika
kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra
Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat sampai
di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ada pemandangan yang
menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka ternyata
sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah
diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian
dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan
itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan
kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi
ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di
Goa atas nama pemerintahan Portugis.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari
bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka
mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempahrempah.
Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan
Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque
berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada Portugis
berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan Portugis semakin
mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera
mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di Kepulauan
Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

3.      Antonio Albreu dan Franscisco Serrao
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing di bawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.
4.      Fransiskus xavierus
5.     Salah seorang misionaris terkenal adalah Fransiskus Xaverius. Tiba di Ambon 14 Februari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.
d.      Daerah-daerah taklukan bangsa portugis di Indonesia
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

More Closer?

dateng aja kerumah!

Tanyakan padaku

Popular Posts

Categories

tugas... sebentar aja. males bawa laptop



1.      Keadaan Portugis sebelum melakukan ekspedisi
a.      Jatuhnya Konstantinopel
Ditaklukannya kota pelabuhan Konstantinopel, ibukota Romawi Timur oleh dinasti Utsmaniyah pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih kemudian  membuka sejarah peranan negara berideologi Islam ke dalam percaturan politik antarbangsa. Kemenangan tentara Islam tersebut dalam perjalanan sejarah selanjutnya menjadi pemicu terjadinya imperialisme dan kolonialisme di masa berikutnya. Diambil alihnya kota Konstantinopel, yang namanya kemudian diganti menjadi Istanbul, oleh para penakluk Turki menyebabkan perubahan pola arus perdagangan antara Dunia Barat dan Dunia Timur. Tak ketinggalan,akibat drai ditaklukannya Konstantinopel oleh psukan Islam, Portugis juga merasakan penderitaan yang sangat berat ketika kesempatan berdagang dan mendapatkan rempah-rempah menjadi sangat sempit.

b.      Kebangkitan Eropa (Zaman Renaissance)

Menyadari ketertinggalanya dari Turki dan Dunia Arab, Eropa kemudian berbenah diri. Di awali dengan Revolusi Gereja dengan prakarsa Martin Luther dengan protestanismenya, maka kemudian secara “tidak sengaja” merangsang semangat liberalisme bangsa Eropa yang selama ini terpasung dalam bayang – bayang feodalisme borjuis dan bangsawan – bangsawan Eropa. Spirit atau semangat liberalisme kemudian menawarkan konsep sistem yang tentunya lebih baik dengan penghargaan atas hak – hak individu setiap manusia. Maka mulailah fase perlawanan masyarakat Eropa dalam mendobrak dominasi Gereja dan Paus. Eropapun mulai mengalami pencerahan, dan setiap orang mulai merasa bebas dan memikirkan berbagai hal untuk kemajuan tanpa harus takut akan doktrin dan dogma Gereja akan dosa dan neraka. Era ini kemudian lebih dikenal sebagai zaman pencerahan.

Selanjutnya Eropa memasuki masa renaissance, di mana berbagai pemikiran dan buah pikiran baru muncul, termasuk bagaimana mengembalikan kejayaan Eropa seperti yang pernah dilakukan oleh Yunani dan Romawi pada masa lalu. Bagaimanapun, fakta sejarah kejayaan masa lalu ini tentunya menjadi spirit tersendiri dan sangat menantang untuk mengembalikannya ke tahtanya. Setelah itu adalah dimulainya interaksi bangsa Eropa dengan dunia luar, dengan mereka yang melakukan perjalanan atau pelayaran ke Timur maupun Barat. Hal ini tentunya berkaitan pila dengan pengambilalihan Konstantinopel dari Tangan Eropa ke tangan Islam (Turki). Perjalanan Bangsa Eropa pertama kali kemudian dilakukan oleh Bartholomeus Diaz dari Portugis yang berlayar ke Selatan untuk menembus dunia Timur. Perjalanan ini mempopulerkan semboyan gold, gospel, and glory yang tentunya sangat ambisius, sekaligus menginspirasi imperialisme kuno bangsa Eropa ke seluruh dunia.

2.      Tujuan ekspedisi yang dilakukan Portugis ke Dunia Baru

Seperti yang sudah kami ungkapkan sebelumnya, jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani telah memuat bangsa Portugis kehilangan kesempatan berdagang dan mendapatkan bahan pokok seperti rempah-rempah. Kemudian, hal ini juga mendorong bangsa Portugis untuk membalas kekalahan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menaklukan wilayah-wilayah Islam dan menyebarkan ajaran Kristen. Secara singkat inilah tujuan ekspedisi bangsa Portugis ke Dunia Baru :
a.      Mencari sumber rempah-rempah yang merupakan komoditi utama perdagangan eropa
Gold, memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta bahan-bahan
b.      lain yang sangat berharga.
Glory, memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan
ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang
ditemukannya.
c.      Gospel, menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada
mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John
yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur

3.      Armada-armada ekspedisi penyerangan yang dilakukan oleh Portugis

1.      Bartholomeus Diaz

pelaut Portugis bernama
Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran
mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai
barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan
ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz
mendarat di suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian
dinamakan Tanjung Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi
memilih bertolak kembali ke negerinya.

2.     Vasco  da Gama

Berita keberhasilan Columbus menemukan
daerah baru, membuat penasaran raja Portugis
(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal),
Manuel l. Dipanggillah pelaut ulung Portugis
bernama Vasco da Gama untuk melakukan
ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah
Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar
lebih cepat sampai di Tanah Hindia tempat
penghasil rempah-rempah.

Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk
memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco
da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus
Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas
petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco
da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika
kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra
Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat sampai
di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ada pemandangan yang
menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka ternyata
sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah
diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian
dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan
itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan
kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi
ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di
Goa atas nama pemerintahan Portugis.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari
bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka
mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempahrempah.
Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan
Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque
berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada Portugis
berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan Portugis semakin
mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera
mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di Kepulauan
Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

3.      Antonio Albreu dan Franscisco Serrao
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing di bawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.
4.      Fransiskus xavierus
5.     Salah seorang misionaris terkenal adalah Fransiskus Xaverius. Tiba di Ambon 14 Februari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.
d.      Daerah-daerah taklukan bangsa portugis di Indonesia

ManisPahit Kehidupannya

Powered by Blogger.

Labels


Search This Blog

Followers

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Rasa Asa | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com