Tatapan itu. Mata itu, seolah-olah mereka tak percaya. Entah mereka menganggap aku terlalu hina. Atau sebaliknya. Mungkin dimata mereka, aku hanyalah seorang tak berguna yang punya masa lalu “cukup mengejutkan”. Memang, Banyak yang datang, banyak yang pergi. Selalu begitu, silih berganti. Namun, warna itu, warna yang pertama kali kudapat saat kita katakanlah bersama dulu.. ah sudahlah. Takkan berguna mmmebicakaran masa lalu kita itu. Masa kelam itu. Namun, satu yang harus kau tahu, semua ini takkan pernah berubah. Ini hanyalah masa “penundaan” yang cukup lama. Jikalau memang begitu suratan-Nya, pastilah kita akan bersama. Jika memang bukan, pastilah masing-masing kita akan menemukan yang lebih baik lagi.
Love as always
Love as always